Bergulir waktu seirama kembang kempis dada
Hari-hari tanpa warna senada lukisan hampa
terpatri lesu di dinding kecewa.
Jemu membisiki tapak wacana
Bekukan hasrat bicara
bahkan sekedar sapa
Karena luka di mata redup terbaca
Hingga prasangka menjelma nyata
Cinta sepintas menyala
Namun sepanjang rahasia belum tertera
selama tabir enggan terbuka
Tawanya serasa fatamorgana
Kau pun dahaga
No comments:
Post a Comment