Sepotong harga diri penuh karat terjun bebas ke lembah nista.
Setelah sebelumnya tercabik oleh tatapan jijik,
cibiran mual dan dengusan sinis.
Koyak ia oleh tikaman kebencian
remuk redam digilas roda amarah yang tak kunjung punah.
Berani betul dia memvonis semena-mena...
mengumbar maaf pada jejak lusuhku
tatkala bersimpuh mengaku pasrah
mengais kemurahan hati dalam lumuran tangis darah
Siapa dia bermuka masam berpaling acuh...
pada setangkup salam pembuka
yang kuhatur gemetar
membuka sebuah sapa ?
Hanya pengganggu yang tak tahu malu.
pengusik keji tak terampuni
penebar ftnah, pembuat resah tak tertandingi
Namun, siapa dia yang tega menginjak harga diriku ?
saat telah kugadai semua kebanggaan dan rasa malu pada Rabb-ku.
No comments:
Post a Comment